Skip to main content

Hash Table & Binary Tree


Hash Table
Hashing adalah teknik untuk memberi identifikasi pada objek tertentu dari sekelompok objek yang mirip dengan objek tersebut. Dengan begitu, kita dapat mengakses objek tersebut dengan cepat.
Ambil contoh jika kita memiliki sebuah objek dan kita ingin memberi sebuah key kepada objek tersebut. Untuk menyimpan nilai dari key tersebut, kita dapat menggunakan array simpel dimana index dari array tersebut dapat menjadi key (integer) dari objek yang ingin dicari. Namun, ada beberapa kasus dimana nilai dari key sendiri cukup besar dan tidak dapat digunakan langsung dari index array, dan kita harus menggunakan hashing.
Hash Table adalah tabel (array) untuk menyimpan string awal.  Ukuran dari hash table biasanya beberapa kali lebih rendah dari total angka dari string, maka beberapa string dapat mempunyai hashed-key yang sama.
Berikut contoh source code dari menyatakan data dengan hash key serta cara menentukan value dari key – nya.
             





Hash string dapat dijadikan key dengan beberapa cara yang disebut sebagai hash function. Cara – cara tersebut termasuk :
A.     Mid-square
B.     Division
C.      Folding
D.     Digit Extraction
E.      Rotating Hash

A.     Mid-square
Cara mid-square dapat digunakan dengan cara mencari sebuah value dari string dengan cara apapun, lalu dari value tersebut kita akan memangkatkan dua dari value tersebut. Dari hasil pangkat dua tersebut, diambil angka atau serangkaian angka dari tengah” value tersebut untuk menjadi key - nya.
Contoh :
Value dari string: 717             
Hasil pangkat 2 dari value: 514.089
Key yang ditentukan: 40

B.     Division (Paling sering digunakan)
Sama pada bagian awal mid-square, kita perlu menentukan value sebagai pengidentfikasi string yang ada. Dari value tersebut kita akan membagi value tersebut dengan operator modulus. Di - modulus dengan siapa? Biasanya dengan angka prima, dari besar tabel yang ada atau ukuran memori yang digunakan.
Contoh:
Ukuran Tabel:                                         97
String:                                                       “COBB”
Penghitungan value string:                 (64*4 + 3 + 15 + 2 + 2) % 97 = 88
*64 adalah ASCII dari ‘A’, serta string terdiri dari huruf kapital saja

C.     Folding
Folding adalah cara menentukan hash key dengan membagi string yang ada menjadi beberapa bagian terlebih dahulu. Setelah terbagi, kita dapat menemukan hash key dengan menambahkan value yang terdapat dalam string.
Contoh:
Key: 321
Pembagian: 32 dan 1
Total: 33 -> menjadi value hash key

D.     Digit Extraction
Serangkaian angka yang telah ditentukan akan dianggap menjadi hash address dalam cara digit extraction. Dari angka tersebut, kita akan memilih beberapa angka dari serangkaian angka tadi untuk dijadikan hash key.
Contoh:
Hash address:           27.589
Ambil digit pertama, ketiga dan kelima, lalu kita akan mendapatkan hash key dengan nilai 259.

E.      Rotating Hash
Rotating hash adalah cara yang tidak dapat digunakan tanpa melakukan cara lain terlebih dahulu. Mengapa? Karena rotating hash diambil dari hash address yang dihasilkan oleh cara lain seperti division atau mid-square. Setelah mendapatkan hash address dengan cara rotating hash kita akan mendapatkan key baru dengan cara memutar hash address yang ada.
Contoh:
Hash address:           20021
Hasil:                        12002

Dari cara” tersebut, kita dapat menemukan value key yang sama dari data yang berbeda. Masalah ini biasa dikenal dengan nama Collision. Bagaimanakah kita dapat mengatasi masalah ini? Terdapat dua cara yaitu Linear Probing dan Chaining.
A.     Linear Probing
Cara ini dapat dilakukan dengan mencari tempat kosong selanjutnya dan menempatkan data yang ada di tempat tersebut. Maksud dari tempat yakni key baru yang belum ditempati data.
Contoh :


Linear probing memiliki kekurangan jika bertemu dengan banyak collision. Karena dengan Linear Probing kita perlu mencari tempat yang kosong untuk data baru. Jika terjadi banyak collision maka proses mencari tempat kosong untuk data baru akan memakan waktu yang cukup lama.

B.     Chaining
Chaining dapat dilakukan dengan cara menghubungkan 2 data yang memiliki key atau index yang sama. Bagaimana cara menghubungkan 2 data yang berbeda dengan key yang sama? Dengan cara Linked List yang telah kita bahas sebelumnya.



Binary Tree
Sebelum masuk ke dalam binary tree, kita perlu membahas tree terlebih dahulu. Tree adalah struktur data yang non-linear yang merepresentasikan hubungan antara objek dalam data.


Tree terdiri dari satu atau lebih nodes. Dari gambar diatas, kita mendapatkan  derajat dari tree tersebut adalah 3 karena hubungan terbanyak yang dimiliki dalam tree tersebut adalah 3.

Derajat dari C adalah 2, dan tinggi tree tersebut adalah 3.

Yang berada diatas cabang disebut sebagai parent, contohnya adalah parent dari C adalah A. Sebaliknya, yang berada pada bawah cabang disebut dengan children. Contohnya adalah children dari B adalah E.

Sibling adalah sebutan untuk dua atau lebih data berbeda yang berada di level yang sama dengan parent yang sama. Contohnya adalah F dengan G.

Ancestor adalah parent dari parent suatu data. Contohnya adalah ancestor dari F adalah A.

Yang berada di level 0, atau data yang menempati tempat teratas dalam sebuah tree, disebut sebagai root.

Binary tree adalah tree yang tiap node yang ada dalam tree tersebut memiliki paling banyak 2 children. Node yang tidak memiliki child disebut sebagai leaf.
Contoh Binary Tree

Binary tree terbagi menjadi 4 tipe. Perfect binary tree, complete binary tree, skewed binary tree dan balanced binary tree adalah tipe-tipe dari binary tree.

A.     Perfect Binary Tree
Adalah binary tree yang semua node - nya antara kosong atau memiliki tepat 2 anak.


 Contoh Perfect Binary Tree
B.     Complete Binary Tree
Adalah binary tree yang seperti perfect binary tree di semua level kecuali level terakhir, dimana level terakhir akan selalu penuh dari kiri, sehingga tidak ada kekosongan di tengah level namun dapat memilki leaf di bagian kanan maupun node yang hanya memiliki 1 children. Perfect binary tree juga merupakan salah satu complete binary tree.

Contoh Complete Binary Tree

C.     Skewed Binary Tree
Adalah binary tree yang node – nya hanya memiliki 1 child.

Contoh Skewed Binary Tree

D.     Balanced Binary Tree
Adalah binary tree yang seimbang dalam suatu aspek. Contohnya adalah height balanced binary tree. Dapat dikatakan height balanced binary tree jika binary tree tersebut seimbang dari kanan dan kiri. Atau, perbedaan tinggi dari kanan dan kiri tidak lebih dari 1.


Special Part – Blockchain & Hash
Blockchain adalah daftar terhubung yang berisi data dan pointer hash yang menunjuk ke blok sebelumnya sehingga menciptakan sebuah rantai. Hash pointer adalah sebuah pointer hash yang bukan hanya berisi alamat dari blok sebelumnya, tetapi juga berisi hash dari data yang ada di dalam blok sebelumnya. Dari hash pointer tersebut, blockchain mendapatkan keamanan yang baik karena jika ada suatu data yang berubah, data lain yang ada didalam rantai blockchain akan ikut berubah sehingga mudah dideteksi.

Sumber :







Binus University - Data Structure - Hashing and Hash Table, Trees & Binary Tree (L)

Comments

Popular posts from this blog

Rangkuman 2

Nama: Christopher Wibisono NIM: 2301913822 Nama Dosen: CB01 (Kelas Besar) : Henry Chong(D4460) & Ferdinand Ariandy Luwinda (D4522) LM01 (Kelas Kecil) : Alexander (D5319) Pada blog kali ini, kita akan mereview apa saja yang sudah dipelajari selama akhir semester 2 ini. AVL Tree  adalah lanjutan dari  Binary Search Tree . Dengan  AVL Tree ,  Binary Search Tree  yang tingginya berat sebelah akan dibuat menjadi rata dengan mengubah posisi dari  node  yang membuat  tree  tidak seimbang. Pengubahan posisi tersebut dilakukan dengan cara  rotating , dimana  node  yang menjadi akar masalah dalam  tree  tersebut akan dipindahkan menjadi node yang berada diatas nya dan node yang berada pada atasnya akan berubah tempat mengikuti dengan aturan  Binary Search Tree . Rotating  terbagi menjadi dua, yaitu  Single Rotate  dan  Double Rotate . Seperti namanya,  Single Rotation  merupakan Rotasi yang dilakukan sekali saja. Rotasi ini hanya dilakukan sekali saja, dengan menemukan  n

Stack & Queue

Materi hari ini membahas tentang proses yang dapat terjadi dalam Linked List . Dua proses pengumpulan data yang dibahas hari ini adalah Stack & Queue . Bagiamanakah proses ini terjadi, serta bagaimana cara implementasi dalam Bahasa C? Kita akan membahas hal tersebut dibawah ini. Yang ditekankan saat ini adalah operasi dalam Linked List. Beberapa operasi yang ada adalah push() , pop() , serta top() . top() juga dikenal sebagai peek() . Ilustrasi dari push(), pop(), serta top() dalam array (Stack) Ilustrasi dari push(), pop(), serta top() dalam array(Queue) Contoh fungsi dari push() dalam Bahasa C Contoh fungsi dari pop() dalam Bahasa C Contoh fungsi dari top() dalam Bahasa C Kesimpulannya, push() adalah fungsi untuk menambahkan sebuah data ke dalam kumpulan data. pop() adalah fungsi untuk menghapus sebuah data dalam kumpulan data yang ada. top() atau peek() adalah fungsi untuk mengakses data paling pertama yang ada tanpa mengu